
Mahasiswa Ners Dibekali Pelatihan BTCLS

Mahasiswa program studi profesi ners (Ns) mengikuti pelatihan Basic Training Cardiac Live Suport (BTCLS) selama tiga hari, Jumat – Sabtu (1-3/11). Kegiatan yang dilaksanakan sebagai bekal mahasiswa sebelum praktik lahan ini menghadirkan fasilitator dari tim Emergency Medical Technician (EMT) 118 Surabaya. Mahasiswa sejumlah 86 orang itu akan mendapatkan berbagai materi tentang medikal bedah dan kegawat daruratan sekaligus dengan praktiknya.
Acara yang berlangsung di ruang perkuliahan S1 Keperawatan tersebut dibuka oleh Ketua Stikes Banyuwangi, Bapak DR H Soekardjo. Dalam sambutannya, pria yang akrab dipanggil Soekardjo ini menyampaikan bahwa setiap mahasiswa profesi ners akan diberikan pelatihan-pelatihan untuk bekal selama profesi. “Kami selalu memberikan pelatihan-pelatihan untuk mahasiswa, bukan hanya BTCLS tapi juga ECG atau elektro cardiography dan Woundcare,” ucap Soekardjo
Ini ialah bentuk fasilitas yang kami berikan, imbuh Soekardjo, Stikes berusaha untuk membentuk mahasiswa dengan skill yang profesional dan siap berdaya saing global. Ia berharap, mahasiswa dapat mengikuti pelatihan dengan baik hingga akhir acara.
“Saya berharap mahasiswa benar-benar memperhatikan apa yang diajarkan oleh tutor, karena yang utama bukanlah sertifikat melainkan kemampuan untuk mengaplikasikan,” imbuhnya

Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Dwi Ananto, S.ST., M.Kes., selaku salah satu pemateri dari tim EMT 118. Ia mengapresiasi adanya pelatihan-pelatihan yang diberikan Stikes untuk mahasiswa. Menurutnya setiap mahasiswa terkhusnya profesi ners memang membutuhkan keahlian dalam bidang keperawatan seperti BTCLS yang bisa diperoleh melalui pelatihan-pelatihan.
“Selama menempuh profesi, mereka akan banyak bertemu dengan pasien yang beragam. Sehingga mereka memang harus memiliki skill yang mumpuni untuk menangai keberagaman penyakit itu,” ujar Dwi
Dirinya juga mengaku kagum dengan fasilitas yang dimiliki. “Stikes memiliki fasilitas yang lengkap. Sehingga sangat memudahkan proses pembelajaran selama pelatihan, dan kita tidak merasa kekurangan fasilitas apapun,” tandasnya
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan M Astoha mengaku senang bisa mengikuti pelatihan yang diberikan oleh kampusnya. “Yang jelas saya senang, karena ini bentuk kepedulian kampus terhadap kualitas mahasiswanya. Selain itu kita akhirnya juga merasa siap untuk mengikuti profesi ners, karena telah dibekali dengan skill yang mumpuni,” ungkap Astoha. (Humas)