Blog

Stikes Banyuwangi Jadi Kampus Terproduktif dan Pembinaan Terbaik di PKM Award 2025
Berita Utama, Prestasi

Stikes Banyuwangi Jadi Kampus Terproduktif dan Pembinaan Terbaik di PKM Award 2025

Stikes Banyuwangi kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Kampus kesehatan kebanggaan Bumi Blambangan ini sukses meraih dua penghargaan bergengsi dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Award 2025 yang digelar oleh Belmawa Kemdiktisaintek RI di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Minggu (26/10). Kampus di ujung timur Pulau Jawa ini dinobatkan sebagai Perguruan Tinggi Terproduktif dalam pelaksanaan PKM Skema Insentif Klaster III dengan total tujuh judul PKM didanai, sekaligus meraih penghargaan sebagai Perguruan Tinggi Pembinaan PKM Terbaik Klaster III dengan capaian pendanaan mencapai 39 persen. Dua penghargaan ini menegaskan konsistensi Stikes Banyuwangi dalam menumbuhkan budaya riset dan kreativitas di kalangan mahasiswa.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Ivan Rachmawan, M.Kom., Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIKES Banyuwangi, yang mewakili kampus dalam ajang bergengsi tingkat nasional tersebut. Ia menyebut, capaian ini merupakan hasil dari proses panjang pembinaan yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan.

“Kami tidak hanya ingin mahasiswa aktif berkompetisi, tetapi juga berani berpikir ilmiah dan menghasilkan karya yang berdampak. PKM menjadi ruang bagi mahasiswa untuk membuktikan bahwa kualitas akademik dan kreativitas bisa tumbuh di mana pun, termasuk dari kampus daerah,” ujarnya.

 

Penerimaan Penghargaan PKM Award 2025 untuk Stikes Banyuwangi
Ivan Rachmawan, M.Kom menerima penghargaan PKM Award 2025 dari Belmawa Kemdiktisaintek RI di Universitas Pendidikan Indonesia, Minggu (22/10).

Budaya Riset yang Tumbuh Sejak Hari Pertama Kuliah

Keberhasilan ini bukan hasil instan. Di Stikes Banyuwangi, semangat meneliti dan berinovasi sudah diperkenalkan sejak mahasiswa baru pertama kali menapaki bangku kuliah. Melalui kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), mahasiswa diperkenalkan pada dunia penelitian dan program kreativitas mahasiswa sebagai bagian dari karakter akademik yang akan mereka bangun.

“Kita tanamkan sejak awal bahwa mahasiswa bukan hanya belajar di kelas, tapi juga harus mampu menciptakan solusi dan inovasi,” terang Ivan.

Semangat ini kemudian difasilitasi melalui keberadaan PKKM Center, sebuah pusat pembinaan dan diskusi mahasiswa yang menjadi wadah bagi ide-ide kreatif dan penelitian. Di sinilah mahasiswa Stikes Banyuwangi mendapat bimbingan, pendampingan, dan ruang eksplorasi gagasan secara intensif bersama dosen pembimbing. PKKM Center berperan penting sebagai creative incubator, menghubungkan antara potensi mahasiswa, kebutuhan masyarakat, dan peluang riset kesehatan yang relevan dengan isu kekinian. Setiap tahunnya, ide-ide yang lahir dari pusat ini terus dikembangkan hingga akhirnya melahirkan proposal yang berdaya saing dan berhasil menembus pendanaan nasional.

Dari Banyuwangi untuk Indonesia

Capaian ini mendapat apresiasi langsung dari Ketua Stikes Banyuwangi, Dr. H. Soekardjo, yang menilai penghargaan ganda ini merupakan buah dari kerja kolektif seluruh sivitas akademika.

“Ini adalah bukti bahwa Stikes Banyuwangi mampu berdiri sejajar dengan perguruan tinggi besar di Indonesia. Kemenangan ini bukan hanya milik lembaga, tetapi juga milik mahasiswa dan dosen yang terus berproses dengan semangat inovatif,” tuturnya.

Soekardjo menambahkan, pihaknya akan terus memperkuat sistem pembinaan dan sinergi lintas program studi agar potensi mahasiswa dapat berkembang lebih luas. Harapannya, keberhasilan dalam ajang PKM Award 2025 ini menjadi pijakan untuk melangkah menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) dan membawa nama Stikes Banyuwangi ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Dengan dua penghargaan sekaligus, kampus yang akan bertransformasi menjadi universitas ini meneguhkan diri bukan hanya sebagai institusi pendidikan yang unggul dalam bidang akademik, tetapi juga sebagai lembaga yang melahirkan generasi muda kreatif, adaptif, dan siap bersaing di level global.

*(Humas)