
Ulang Aling : Permainan Edukasi Ular Tangga Anti Bullying
Mendengar kata bullying, sebenarnya bukanlah hal yang baru. Perilaku seperti mengejek, mengancam, menindas, melakukan kekerasan dll ini sudah ada sejak dahulu, namun hal tersebut kerap dianggap wajar. Saat ini perilaku itu dikenal dengan istilah bullying. Adanya istilah bullying membuat beberapa orang mengalami gagal paham. Permasalahannya akhir-akhir ini menjadi viral dimedia sosial terutama di kalangan pelajar. Sayangnya, masih banyak masyarakat berstatement bahwa perilaku tersebut bukanlah bullying, melainkan hanya saling mengejek antar teman saja.
Bullying dapat terjadi karena mereka melihat pembullyan baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga mereka memiliki keinginan untuk menirunya. Terkadang mereka meniru hanya untuk candaan dan hiburan semata, tanpa mereka tidak tahu akibat buruk terhadap seseorang yang mereka bully. Dampak korban bullying bagi psikologis dan kesehatan mentalnya yaitu; sering mengalami tekanan psikologis yang signifikan seperti kecemasan, depresi, dan penurunan harga diri.
Mereka merasa takut atau tidak aman di lingkungan sekolah. Selain itu, juga bermasalah jangka panjang seperti gangguan kecemasan, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), atau bahkan pikiran untuk melakukan bunuh diri. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman apa yang dimaksud dengan bullying, contoh perbuatan dan kata-kata bullying dan apa dampak yang ditimbulkan dari perilaku bullying.

Membutuhkan peran dari banyak pihak agar bullying di lingkungan sekolah tidak terjadi. Partisipasi utamanya pasti pihak sekolah, yang mana sekolah bisa membentuk unit satuan tersendiri ataupun memanfaatkan organisasi sekolah yang memiliki program selaras, misalnya pramuka siaga dan penggalang.
Dalam kegiatan pramuka, diberikan pembelajaran akademi maupun non akademik yang sesuai dengan ajaran luhur bangsa, dan menjadi ekstrakulikuler wajib yang dilaksanakan di tingkat sekolah dasar, maka dengan adanya organisasi tersebut sangat cocok jika dijadikan sebagai wadah memberikan edukasi kepada siswa tentang bullying.
Di era yang semakin penuh inovasi ini, rasanya akan kurang menarik jika materi bullying pada program pramuka diberikan hanya dengan pemaparan materi seperti belajar dikelas pada umumnya. Selain siswa akan bosan, makna yang ingin disampaikan bisa saja tidak dipahami oleh siswa. Maka perlu adanya inovasi lain, yang sekiranya mudah dipahami namun tetap menyenangkan dikalangan usia siswa sekolah dasar.
Salah satu inovasi yang bisa dicoba yakni dengan membuat pendidikan edukasi ular tanggal anti bullying atau yang disebut sengan Ulang Aling (Ular Tangga Anti Bullying). Kegiatan tersebut berbasis Games Base Learning , dimana bertujuan untuk meningkatan pengetahuan dan pemahaman kepada siswa sekolah dasar tentang perilaku bullying. Permainan ini menggunakan alas cetak ukuran 2,8 m x 2 m, siswa berperan sebagai bidak dalam permainan tersebut.
Aturan main pada permainan ulang aling siswa melempar dadu dan berjalan di kotak sesuai nomor yang di dapatkan, setelah itu siswa membaca tulisan yang ada pada ular tangga apabila pernyataan positif siswa bisa tetap di tempat atau ada tangga untuk naik lebih tinggi, namun siswa berada pada perilaku negatif siswa akan mendapatkan ular dan turun ke kotak dibawahnya.
Didalam Ulang Aling berisi tentang kata kata yang mengandung bullying dan kata kata yang mengandung motivasi, dirancang menggunakan kata kata sederhana dengan tujuan agar siswa mampu memahami kata kata di dalamnya. Model permainannya sebelum melakukan permainan siswa akan diminta mengisi pre test dan post test agar mengetahui sejauh mana permainan ulang aling memberikan pemahaman kepada para siswa sekolah dasar tentang bullying. Setelah dilakukan post test siswa akan ditanya kembali beberapa pertanyaan tentang hal yang termasuk bullying atau tidak dengan tujuan mengukur kembali sejauh mana pemahaman para siswa tentang apa itu Bullying.
Kegiatan ini tengah dilakukan oleh Mahasiswa Tim PKM (Program Kreativitas Mahasiwa) Bidang Pengabdian Masyarakat Stikes Banyuwangi yang mengusung kegiatan pramuka siaga berdaya melalui game base learning . Dimana mereka membuat edukasi permainan ular tangga ini dengan menyelipkan pembelajaran tentang anti bullying. Harapannya, dengan menggandeng kakak-kakak pramuka siaga dan penggalang, siswa tidak hanya senang bermain dengan ular tangga yang berukuran besar, namun juga mendapatkan pembelajaran mengenai bullying.
Sehingga, secara tidak langsung siswa akan mengerti tentang apa yang boleh mereka lakukan dan apa yang tidak boleh. Selain itu, melalui kegiatan seperti ini juga membantu pihak sekolah dalam menekan kejadian bullying yang kini kerap terjadi di lingkungan sekolah. Termasuk memberikan kepercayaan kepada orang tua, bahwa putra-putri mereka dapat membetengi diri serta terhindar dari bullying.
Keseruan permainan edukasi Ulang-Aling ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain, ataupun organisasi manapun yang memiliki SDM beresiko melakukan bullying. Bagaimana keseruan tentang permainan ini juga bisa dilihat masyarakan pada media sosial tim PKM PM @pkmpm.pramukasiagaberdaya. Mari kita bersama sama dan bersinergi menciptakan karakter generasi bangsa yang peduli terhadap sesama dan anti bullying. (Humas)

Ketua Tim : Septiliya Migaputri
Anggota : Ridma Ariyani, Hestin Ayu L, Devany Dwi
Dosen Pendamping : Ns. Novita Surya Putri, M.Kep