Notice: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u6815507/public_html/wp-content/themes/atomlab/framework/class-aqua-resizer.php on line 129

Jangan Stres, Kuatkan Iman dan Imun Agar Tetap Aman
Oleh : DR. H. Soekardjo*

Kondisi pandemi yang disebabkan oleh penyebaran Virus Corona 2019 atau Covid-19 di Indonesia masih terus meninggi. Jutaan orang tercatat sebagai pasien terkonfirmasi positif virus corona, meski akhir-akhir ini diimbangi dengan kabar ribuan orang yang telah dinyatakan sembuh setiap harinya, namun belum bisa membuat Negara Indonesia dapat berjalan pada kehidupan seperti semula.
Beragam upaya pemerintah telah dilakukan untuk menekan penyebaran covid-19 ini, tak tanggung-tanggung, saat ini Indonesia telah menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Adanya PPKM mengundang banyak argumen dari sebagian orang. Tak sedikit orang yang mengaitkan aturan ini atas ketidakberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan, bahkan seringkali terdengar isu-isu bahwa Covid-19 ini adalah ajang bisnis bagi segelintir orang ataupun konspirasi belaka.
Namun yang perlu menjadi perhatian ialah, sejak virus ini masuk ke Indonesia di tahun 2020, hingga memasuki setengah perjalanan menuju tahun 2022, virus corona telah merenggut banyak nyawa masyarakat. Tenaga kesehatan yang digadang-gadang sebagai garda terdepan menghadapi pertempuran ini, nyatanya banyak dari mereka yang harus bertukar nyawa demi menyelamatkan masyarakat.
Mengacu pada situasi pandemi saat ini, dimana virus corona yang masuk di Indonesia telah beragam variannya, mulai dari Alpha, Beta, Delta dan lainnya. Bagaimana pemerintah tidak akan meningkatkan aturan bagi masyarakat? melihat ciri khas dari masing-masing varian, proses penularannya semakin cepat. Masyarakat diminta untuk tidak lengah dengan keadaan tersebut, mematuhi himbauan yang diarahkan oleh pemerintah serta tidak memicu kepanikan lain akibat berita hoax.
Pemerintah telah banyak bertindak, selain bekerjasama dengan semua lintas sektor, peran masyarakat sangat diperlukan. Semua harus berjalan seiring dan terbuka, demi menuju Indonesia bebas Covid-19. Lalu hal sederhana apa yang perlu masyarakat lakukan untuk bisa membantu menekan angka penularan Viru Corona ?
“ Jangan stress, kuatkan iman dan imun agar tetap aman! ”
Mengapa tidak boleh stress ?
Diketahui bersama, bahwa banyak orang yang tidak mempercayai keberadaan covid dikarenakan pengaruh berita miring yang diterima. Bagi masyarakat yang kurang melek teknologi, akan dengan mudah menerima informasi tersebut tanpa memfilter atau mencari sumber referensi yang valid. Akibatnya adalah kepanikan, konflik batin yang berlebihan dan berakhir dengan cemas serta stress.
Stres adalah kondisi seseorang menanggapi suatu keadaan atau kejadian yang memicu stress itu sendiri (stressor), yang mengancam dan mengganggu kemampuan seseorang untuk menanganinya (coping). Stres itu sendiri disebabkan oleh banyak faktor, selain faktor keluarga, faktor pekerjaan, faktor ekonomi lingkungan hidup juga sebagai salah faktor yang pengaruhnya besar terhadap timbulnya stres pada seseorang.
Dampak dari pandemi ini telah menimbulkan banyak kesulitan tersendiri bagi masyarakat, terutama dari segi perekonimian. Pemberlakuan PPKM dari sebelum-sebelumnya juga dinilai memicu ekonomi masyarakat tidak stabil, dan hal ini menimbulkan dampak stres bagi masyarakat yang terdampak. Alhasil masyarakat lebih memilih untuk tetap beraktifitas diluar rumah dan abai terhadap protokol kesehatan. Hasilnya adalah tertularnya virus corona kepada mereka.
Baca Juga: Tips Aman Beraktivitas Di Luar Rumah Selama Pandemi
Pernyataan terkonfirmasi positifpun tak menyadarkan mereka tentang bahayanya virus corona ini. Adapula masyarakat yang menjadi waspada berlebihan, panik yang terlalu, takut dan berujung stress. Dilihat dari kesehatan, seseorang yang tengah mengalami stress akan menunjukan banyak reaksi dan dampak buruk. Hal yang perlu ditakuti adalah, ketika dapat mengakibatkan resiko bunuh diri karena merasa tidak bisa menyelesaikan masalah yang telah dihadapi serta kematian. Selain itu, stress juga sangat beresiko menurunkan kekebalan tubuh atau imun tubuh. Sehingga, sangat mudah sekali bagi seseorang tertular virus corona apabila kondisi tubuh sedang menurun.

Bagaimana agar tidak stress?
Menyikapi kondisi stress pada masyarakat tentang pandemi, langkah awalnya yakni masyarakat harus memahami tanda dan gejala yang ditimbulkan dari virus covid-19. Apabila semua orang mengetahui betul tentang tanda dan gejalanya, maka mereka akan lebih mudah untuk mengambil tindakan yang harus dilakukan sebelumnya. Pastinya, melalui pemahaman tersebut, dampak stress yang dihasilkan tidak tinggi.
Bagi seseorang yang merasakan adanya gejala mengarah dari ringan – sedang, maka masyarakat dihimbau untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) dengan pantauan dari instansi kesehatan setempat. Selama isoman, masyarakat juga dihimbau untuk tidak stress yang berlebihan. Rasa bosan dan jenuh pasti akan dirasakan, namun banyak hal yang dapat dilakukan agar terhindar dari stress selama isoman. Diantaranya ialah, dengan sering melakukan ibadah dan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Dengan meningkatkan iman, maka setiap individu akan merasa dekat dan dilindungi oleh Tuhan. Hati akan merasa lebih nyaman dan tenang, sehingga jauh dari stress.
Baca Juga: Tips Belajar Sehat Dirumah Selama Pandemi Covid 19
Hal lain yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan kegiatan positif seperti mengikuti kelas pelatihan online sesuai bakat dan minat, membuat sebuah karya menarik, ataupun bertegursapa dengan sanak keluarga secara virtual. Jika selama isoman, seseorang tersebut dapat menanamkan fikiran positif bahwa dirinya tetap dapat produktif meski sedang isolasi mandiri, maka dirinya akan tetap merasakan layaknya sedang beraktifitas diluar. Namun, perlu diimbangi dengan konsumsi vitamin, konsumsi makanan dengan gizi seimbang, berjemur untuk mendapatkan vitamin D3 khususnya karena baik untuk imunitas tubuh dan beraktifitas fisik atau olahraga minimal 30 menit sehari. Dengan begitu, akan sangat membantu mengurangi munculnya stress.
Bagi seseorang yang mengalami gejala sedang ke berat perlu segera untuk memeriksakan diri ke instansi kesehatan seperti Puskesmas, Klinik ataupun Rumah Sakit. Tidakan segera dapat membantu tindakan yang diberikan.

Cara Menanggulangi
Selain menjaga kestabilan dan positif dalam berfikir, perlu adanya penguatan imun yang dinilai menjadi salah satu faktor besar bagi seseorang mudah terpapar virus. Apabila kondisi imun dalam tubuh menurun, maka tubuh akan mudah terkena infeksi atapun terserang virus karena pertahan diri lemah. Konsumsi vitamin dan gizi seimbang memang dirasa mampu meningkatkan atau menjaga imun tubuh, namun sebagai salah satu bentuk upaya ikhtiar lainnya, masyarakat perlu mengikuti arahan pemerintah terkait pelaksanaan vaksin. Beberapa jenis vaksin telah didatangkan untuk membantu membentuk antibody atau pertahanan bagi tubuh masyarakat Indonesia.
Peningkatan imun berbanding lurus dengan konsep memanajemen koping stress, jika seseorang baik dalam mengatur pola stresnya maka imun akan stabil dan ikut membaik. Sebaliknya, apabila seseorang tidak pandai dalam mengelola stress, maka imun tubuh juga akan ikut terpengaruh. Kunci dari bagaimana Indonesia dapat mengatasi permasalahan ini tidak hanya berdasarkan dari program yang dibuat dari pemerintah saja, melainkan juga dari peran serta masyarakat dalam berpartisipasi mewujudkan harapan seluruh orang, bahwa Indonesia bisa bebas Covid-19.
Baca Juga: Gunakan Masker Ganda, Salah Satu Tips Cegah Covid 19
Selain memahi tentang bagaimana virus corona itu dapat membahayakan manusia, semua lapisan masyarakat diharapkan dapat saling bergotongroyong dalam hal mengingatkan penerapan protokol kesehatan tentang 5M (mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, menggunakan masker dan mengruangi mobilisasi) serta peduli terhadap sesama. Masyarakat yang mampu membantu mereka yang menbutuhkan, dan bantuan tersebut tidak hanya berfokus pada bantuan materi (dalam hal ini uang) bisa juga dalam kebutuhan sehari-hari, pekerjaan, ilmu yang bermanfaat dan lainnya.
Sama halnya seperti yang telah dilakukan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi, sebagai salah satu kampus kesehatan di wilayah Kabupaten Banyuwangi, terus aktif dan berusaha untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan Covid-19, khususnya di Kabupaten Banyuwangi. Dengan menggandeng banyak intansi terkait, selain aktif menggelar aksi peduli terhadap sesama dengan membagikan paket sembako bagi dan beasiswa pendidikan bagi mahasiswa yang terdampak covid. Stikes juga terus aktif memberikan beragam edukasi kesehatann terkait penanggulanagn Covid-19 melalui acara webinar atau penyuluhan-penyuluhan. Selain itu, mahasiswa juga terlibat dalam kegiatan pelaksanaan vaksin. Kedepannya Stikes juga berharap dapat membantu untuk membentuk tim pemantau isoman.
Melalui hal ini, diharapkan masyarakat lebih terbuka lagi tentang kondisi pandemi yang tidak bisa disepelakan begitu saja. Selain itu, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada menjaga kesehatan diri melalui cara-cara menghindari stress serta manajemen stress itu sendiri, meningkatkan iman dan imun. Sehingga masyarakat tetap aman, kondisi pandemi dapat terkendalikan dan semua masyarakat menjadi aman.

Artikel ini juga telah dimuat di Koran Jawa Pos Radar Banyuwangi – Rubrik Opini edisi hari Kamis 12 Agustus 2021

*) Ketua Stikes Banyuwangi