
Mengenal Lebih Dekat Duta Daerah 2017: Anggita dan Yahya Jebeng Thulik Kesehatan
Ramah, berpenampilan menarik, dan murah senyum itulah keseharian dari Anggita Agfiani Utami (20) mahasiswi prodi D3 Kebidanan tingkat 3 dan Yahya Afisena (20) mahasiswa prodi S1 Keperawatan tingkat 3B dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi, yang baru saja meraih gelar Jebeng Thulik Kesehatan dari Pemilihan Duta Daerah 2017 pada 2 Desember 2017. Anggita dan Yahya mengaku tertarik mengikuti kompetisi tersebut kendati saat itu mereka sedang melaksanakan praktek komunitas dan Ujian Tengah Semester (UTS). Namun karena didukung oleh kampus Stikes dan orangtua masing – masing, membuat mereka semakin mantap dan akhirnya melenggang ke ajang Duta Daerah 2017.
Awal ketertarikan mendaftar sebagai Duta Daerah diakui mereka saat duduk di bangku perkuliahan di Stikes. Pada waktu itu Anggita dan Yahya ditunjuk untuk mendaftar dan mewakili Stikes Banyuwangi. Karena keduanya suka tantangan, mereka pun menerima tawaran tersebut. Berbagai tahapan tes dijalani mereka mulai dari seleksi pemberkasan, tes tulis (meliputi pariwisata, maritim, kesehatan, pendidikan, pertanian dan lingkungan), tes wiraga, tes bahasa Inggris, komunikasi dan kepribadian. Setelah perjuangan panjang akhirnya mengantar mereka lolos ke 18 besar finalis Duta Daerah dan menyisihkan sebanyak 480 kandidat lainnya. “Alhamdulillah kami tidak menyangka akhirnya bisa lolos membawa nama Stikes Banyuwangi. Padahal dari awal kami sempet ragu karena keterbatasan bahasa Inggris. Eh ternyata memang jalan kami disini,” ungkap Anggita.
Setelah lulus 18 besar Duta Daerah, perjuangan Jebeng dan Thulik tersebut tidak sampai disitu saja. Ketika dinyatakan masuk final, mereka harus menjalani karantina selama dua minggu, dan salah satunya di Desa Kemiren. Selama dikarantina, mereka dan finalis lainnya tidak boleh memegang handphone dan harus menerima beberapa materi seperti beauty class, pelatihan modelling, public speaking serta mengenal lebih dekat sejarah dan adat istiadat masyarakat suku Osing. “Lewat karantina inilah kita bisa punya banyak teman, bahkan sudah kayak saudara bagi mereka,” ucap Yahya.
Saat dikarantina para finalis juga mulai dinilai oleh para dewan juri, bahkan pada saat malam Grand Final Pemilihan Duta Daerah di Gesibu Banyuwangi. Kendati tidak menjadi juara pertama, namun hasil akhir menentukan Anggita dinobatkan sebagai Jebeng Kesehatan dan Yahya sebagai wakil 1 Thulik Kesehatan. “Meskipun tidak menjadi juara 1 tapi kami bersyukur bisa mendapat gelar Jebeng Thulik Kesehatan 2017. Kami juga berterima kasih kepada masyarakat terutama kampus tercinta Stikes Banyuwangi atas dukungan selama ini,” papar Anggita.
Setelah menyabet gelar Jebeng Thulik Kesehatan, Anggita dan Yahya akan mendapat tugas penuh dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk membantu Dinas Kesehatan dalam melaksanakan program – program kesehatan di Kabupaten Banyuwangi. Tugas yang tak kalah penting yaitu mempromosikan pariwisata di Banyuwangi, memberi attitude yang baik pada masyarakat khususnya di kampus, menyambut tamu besar yang datang dari luar Banyuwangi, dan ikut mengawal event besar khususnya dibidang pariwisata. Kedua mahasiswa kesehatan ini mengaku semakin banyak dikenali masyarakat setelah mengikuti ajang Duta Daerah 2017. “Senangnya karena kami mendapat trophy dan piagam. Selain itu kami jadi lebih dikenal dosen dan mahasiswa Stikes lainnya hehe,” kata Yahya.
Sukses selalu buat Jebeng Anggita dan Thulik Yahya yaa.. (Humas)