
Menciptakan Pertahanan Tubuh Melalui H2O
Oleh :
DR. H. Soekardjo*
Setiap hari, informasi perkembangan kasus COVID 19 kembali meninggi, termasuk akibat adanya turunan jenis baru dari COVID 19 yang dikenal dengan sebutan Omicron. Meskipun gejala yang timbul akibat Omicron ini masih belum diketahui pasti perbedaannya dengan varian sebelumnya, namun virus ini disebut memiliki sifat yang lebih menular dan menyerang kekebalan tubuh.
Seiring dengan perkembangan kondisi pandemi yang masih mendampingi kehidupan saat ini, sikap masyarakat juga seiring mulai terlihat jenuh dan lelah. Masyarakat harus berkativitas secara terbatas karena himbauan protokol kesehatan, namun kebutuhan menyambung hidup harus selalu terpenuhi. Hal ini membuat sebagian masyarakat banyak melakukan aktifitas diluar. Meskipun telah menerapkan protokol kesehatan, namun resiko penularan akan tetap ada.
Guna menjaga tubuh untuk tetap sehat dan kekebalan imun terjaga, masyarakat tidak boleh abai dengan kebutuhan jasmani selama masa pandemi ini. Ajakan berperilaku hidup bersih dan sehata (PHBS) juga telah banyak diserukan oleh pemerintah, semua ini demi kesehatan dan keselamatan bersama.
Selain menerapkan PHBS ada hal lain yang juga bisa dilakukan masyarakat untuk menjaga imunitas dalam mencegah resiko penularan COVID- 19, khususnya dalam menghadapi varian baru Omicron, yakni dengan menerapkan konsep HOO (H2O).
HOO atau H2O adalah singkatan dari Hati Otak dan Otot. Sebuah sinergi dan kolaborasi antara ketiganya yang dapat menciptakan iman yang kuat, didukung dengan stimulus serta fikiran yang baik dari otak sehingga akan mewujudkan perilaku yang baik pula. Konsep ini juga berkaitan dengan sikap dan perilaku manusia yang dipengaruhi oleh hati, otot dan otak.
Penerapan konsep ini dapat dilakukan oleh semua masyarakat di semua kalangan tanpa modal yang besar. Manakah yang lebih dominan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ? semua tergantung individunya, namun ketiganya harus tetap saling bersinergi.
Baca Juga: Pentingnya Komunikasi Terapeutik Perawat Untuk Kesembuhan Pasien
Hati
Dalam konsep HOO, hati disini memiliki peran sebagai perasaan yang perlu ditanamkan dalam diri. Mengarah kepada keimanaan seseorang, dimana masyarakat dihimbau untuk dapat lebih dekat kepada sang pencipta, percaya bahwa setiap musibah yang dihadirkan adalah ujian yang bisa dilalui, ikhlas dengan apa yang terjadi.
Sejatinya masyarakat tidak hanya membutuhkan positive thinking saja, melainkan juga positive feeling. Menurut Erbe Sentanu dalam bukunya yang berjudul “Quantum Ikhlas”, positive feeling jauh lebih powerfull dibandingkan dengan positive thingking, sebab positive feeling menggunakan vibrasi yang tinggi, bersifat cinta, damai dan penuh kasih, sehingga vibrasinya lebih dekat dengan vibrasi Tuhan.

Dalam H.R Ahmad dan al – Darimi, Rasulullah SAW juga pernah bersabda “Mintalah fatwa pada hatimu, kebaikan adalah sesuatu yang membuat hatimu tenang dan keburukan adalah sesuatu yang membuatmu gelisah”.
Khusus dalam menyikapi kondisi pandemi saat ini, jika dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat bisa meningkatkan iman kepada Tuhannya. Orang yang beriman akan senantiasa berdzikir, berdoa atau mendekatkan diri kepada Tuhan, sehingga hati akan lebih tenang dan tentram, maka dengan begitu masyarakat juga dapat lebih ikhlas dalam menerima atau menghadapi kondisi saat ini.
Percaya bahwa jalan Tuhan akan selalu ada dalam memberikan kemudahan dan menjawab setiap doa.
Otak
Otak merupakan bagian fisik dari manusia yang bersifat krusial. Otak menjadi magnet paling utama dari tubuh manusia. Didalam otak manusia terdapat banyak neurotransmitter yang berfungsi untuk mengendalikan mood. Jika salah satu neurotransmitter berlebih tentunya dapat mengganggu perasaan yang sekaligus mempengaruhi fikiran.
Layaknya tubuh, otak juga dapat dilatih agar tetap sehat. Meskipun umumnya, otak manusia yang digunakan untuk berfikir secara sadar hanya 12%, dan 88% lainnya digunakan sebagai kekuatan bawah sadar, namun otak harus terus bergerak. Semakin otak dilatih maka otak akan semakin berkembang, performa dan fungsinya juga akan ikut semakin baik.
Baca Juga: Self Healing Melalui Komunikasi dengan Diri Sendiri
Peran otak dalam menyikapi pandemi ini adalah menyelaraskan dengan hati nurani yang telah menanamkan ikhlas dan tenang, maka mood akan terkendali dengan baik. Ketika otak telah merangsang diri dengan sikap yang tenang, makan fikiran yang dihasilkan adalah fikiran yang positif.
Selain itu, peranan otak dalam management problem solving juga penting. Dimana setiap penyelasaian masalah dikelola dengan management kalbu yang baik. Termasuk dalam menyikapi segala isu terkait Covid – 19. Jangan mudah percaya atau dipengaruhi informasi yang belum jelas kebenarannya, bijak dalam menyaring berita.
Apabila diri dapat bersikap baik dalam memfilter informasi yang dikonsumsi, maka seseorang tersebut lebih mudah dalam menanggapi serta menjalani kehidupan di era pandemi. Sehingga, resiko terjadinya stress berlebih atau depresi yang berdampak pada penurunan imun tubuh dapat diminimalisir.
Otot
Secara fungsi, jika dilihat dari usia, semakin berumur kemampuan otot memang akan melemah atau menurun. Diketahui bersama, otot juga perlu dilatih dan dijaga kesehatannya agar dapat berfungsi dengan baik. Aktifitas fisik secara rutin, serta mengkonsumsi nutrisi yang bergizi seimbang dapat dijadikan salah satu cara untuk melatih otot.
Peran otot dalam penerapan konsep HOO atau H2O yakni berkaitan dengan sikap dan perilaku manusia sehari-hari. Apabila otot telah rutin digerakkan dan dilatih, maka dapat membantu tubuh menciptakan kekebalan imun yang cukup. Sehingga, hal ini menjadi benteng pertahanan tubuh dalam mengendalikan penularan COVID 19.
Sebaliknya, apabila otot jarang digunakan dan dilatih akan menurunkan fungsi otot itu sendiri dan perkembanganya tidak maksimal (hipertropi otot).
Dari ketiga hal diatas, semuanya saling berkaitan dan bersinergi dalam membantu mewujudkan kesehatan tubuh dengan imun yang kuat. Bermula dari hati nurani yang ikhlas dalam menghadapi kondisi saat ini, memicu timbulnya fikiran yang positif karena otak mampu memfilter sumber stress yang masuk dalam diri, mewujudkan tubuh atau otot yang sehat untuk beraktifitas. Ketika semuanya selaras, maka terciptanya imun yang kuat.
Maka dari itu, semua masyarakat dapat mengambil sikap bijak dari informasi penerapan konsep HOO atau H2O dalam menyikapi kehidupan saat ini di era pandemi COVID 19. Harapanyya, melalui HOO atau H2O yang baik dan seimbang dapat membantu mengendalikan penularan COVID 19 dari diri sendiri selain penerapan protokol kesehatan ketat. Sehingga, masyarakat dapat lebih memiliki tameng saat beraktifitas diluar rumah meskipun kondisi pandemi masih meninggi.
*) Ketua Stikes Banyuwangi & Ketua Forum Banyuwangi Sehat